Susah itu relatif ... Mudah itu Pilihan...Tak ada yang mudah kalau kita tidak pernah mencoba ...dan Tak ada yang sulit ketika kita mau berusaha

Recent Comments

Jumat, 24 September 2010

Teh Kampul in love


         Segelas Teh kampul, semangkok mie rebus dan sebungkus nasi kucing menjadi menu makan malamku. Ditambah bakwan dan tempe yang dibakar semakin menambah kehangatan malam di sela gerimis yang terus saja memberondong bumi. Untung saja tidak hujan deras sehingga aku masih bisa memacu motorku ke waedangan hik di dekat kostku. Wedangan hik Pak Di. “lama ga kelihatan…kemana mas? Apa baru masuk? Sapaan pak di membuka obrolan sambil tangannya membuatkan segelas teh kampul kesukaan saya. O ya saya jelaskan dulu the kampul adalah the panas yang diberi irisan jeruk..tetapi tidak dip eras kayak kalau membuat lemon tea.
          Aku memang sudah agak lama ga nongkrong di warung hik pak di.. maklum habis libur panjang. Biasanya aku nongkrong di Hik ini kurang lebih dua sampai tiga kali dalam seminggu. Hik yang berada sekitar 300 m dari kost ku ini memang menjadi salah satu rujukan jika cacing-cacing di dalam perut ini sudah bernyanyi keroncong tanda minta di beri upeti.
         Malam ini tak banyak yang aku obrolkan sama pak Di …Cuma masalah lebaran yang menurut dia sudah tidak seperti dulu lagi rasanya. Di salatiga daerah asal istri tercintanya katanya orang masih melakukan silaturohim ke sanak saudara selama sepekan penuh, sedangkan di daerah sragen yang merupan daerah asalnya sendiri sudah tidak ada lagi acara kunjung mengunjungi saat lebaran, hanya ada acara dengan keluarga dekat dan halal bihalal satu desa yang diadakan di masjid.
         Nyam..nyam..nyam  Aku masih terus menikmati semangkok mie rebus yang aku campur dengan sebungkus nasi.. jadi inget teman yang dulu pernah bilang “makanya kalau makan jangan Cuma sego kucing , makan sayur yang banyak biar ga kekurangan vitamin C” itu dia omongin waktu bulan puasa kemarin saat itu aku terkena serangan satu batalyon sariawan..(he..he.. agak lebay, coz kalau ga salah aku hitung-hitung sariawan ku saat itu lebih dari lima. Silahkan anda bayangkan sendiri).
Setengah jam berlalu mie rebusku telah berpindah tempat ke dalam perut begitu pula segelas teh kampul dan beberapa gorengan sudah memuaskan nafsu cacing-cacing di dalam perutku. Aku bayar tagihan rekening makanku and Aku cabut balik ke Kost soalnya gerimis sepertinya akan segera berubah jadi hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails