Besaran Pokok

dalam kehidupan sehari-hari. kita sering melakukan pengukuran, misalkan tinggi badan kita 167 cm, panjang meja 1 meter. massa balok misalnya 20 Kg. ada juga kita mengukur dengan menggunakan jengkal tangan kita sehingga nanti hasilnya panjang meja 5 jengkal.
ketika kita mengukur suatu besaran, kita selalu membandingkan dengan standar ukuran yang lain. semisal dari contoh cm, meter, Kg maupun jengkal itu merupakan standar acuan pengukuran yang sering disebut dengan SATUAN.
pertanyaannya kenapa satuan-satuan diatas berbeda-beda? untuk mengukur panjang saja kita bisa menggunakan acuan cm, meter ataupun jengkal.
sebenarnya penggunaan satuan yang berbeda-beda itu bukan menjadi masalah. karena setiap satuan bisa di konversikan ke satuan yang lain. misalnya cm dikonversi kesatuan meter 1 cm = 0,01 m. tetapi yang menjadi masalah di masing-masing negara di dunia ini menggunakan satuan yang berbeda-beda. sehingga ketika kita menggunakan satuan jengkal untuk panjang, di indonesia mungkin bisa di maklumi tetapi satuan jengkal tidak diketahui oleh negara-negara lain.
akhirnya untuk mengatasi masalah perbedaan persepsi dari masing-masing negara maka dibuatlah satuan-satuan dari besaran pokok dengan menggunakan aturan satuan standar internasional (SI). sehingga dengan stuan SI ini dimanapun kita berada dengan satuan yang digunakan adalah satuan SI maka nilainya akan selalu sama.
misalnya 1 meter di Indonesia akan sama dengan 1 meter di Amerika.
dalam fisika ada yang disebut dengan besaran pokok yaitu besaran besaran utama yang memiliki satuan SI yang sudah ditetapkan. besaran pokok ini bisa digunakan untuk menurunkan besaran-besaran yang lain.
Satuan SI untuk 7 besaran pokok yaitu:
1. Panjang : satuan meter(m)
2. Massa : satuan Kilogram(Kg)
3. Waktu : satuan sekon (s)
4. Suhu : satuan Kelvin (K)
5. Kuat arus : satuan Ampere (A)
6. intensitas cahaya : satuan Candela (Cd)
7. Jumlah zat : satuan mol (Mol)

dari ketujuh satuan pokok di atas nantinya bisa diturunkan menjadi besaran-besarn turunan yang lain.